Senin, 07 November 2011

IKO UWAIS, MELEBARKAN JURUSNYA KE DEPAN LAYAR



Tidak pernah terbayangkan dalam benak seorang Iko Uwais, olahraga pencak silat yang telah ia geluti sejak tahun 1993 bisa mengantarkannya jadi seorang aktor. Tidak tanggung-tanggung, film perdananya Merantau, diarahkan oleh sutradara asal Inggris Gareth H. Evans yang sebelumnya pernah membuat film dokumenter tentang pencak silat Indonesia.

Film Merantau bercerita tentang silat Aliran Harimau Minangkabau. Padahal selama ini Iko mempelajari silat betawi di Perguruan 3 Berantai Putera Betawi, Jakarta. Untuk itulah, selama 6 bulan Iko ditempa oleh Edwel Datuk Raja Gampo Alam, yang dikenal sebagai Masternya Pencak Silat Harimau. “Kebetulan jurus dari Perguruan Harimau dengan Perguruan Silat Betawi yang saya pelajari cuma karakter dan namanya saja yang beda, tapi gerak dasarnya sama, makanya kadang-kadang nggak sadar banyak juga yang pakai jurus latihan sendiri.” jelas cowok kelahiran 12 Februari 1983 ini.

Tidak hanya dalam gerakan, cowok yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi ini, juga mengalami kesulitan dengan artikulasi. Misalnya ketika berakting marah dalam dialog Padang dan saat ia diharuskan menangis tapi tetap terlihat seperti jagoan.

Mungkin itu sebabnya jika ditanya lebih menyukai dialog atau fight, Iko tentu akan lebih memilih adegan fight. Apalagi ia sering berkeringat dingin saat harus melakukan dialog. Untungnya di film ini ia memang minim dialog. Kegugupan Iko bisa jadi sangat wajar karena salah satu lawan mainnya ternyata adalah aktris kawakan Indonesia, Christine Hakim. “Wah...nggak kebayang perasaan saya waktu itu,  beliau kan idola semua orang dari orangtua, sampai anak kecil. Beliau tuh orangnya nggak menggurui tapi merangkul dan membantu banget, dan karena rangkulannya jadi merasa kayak ibu saya sendiri,” kata Iko penyuka semua film Jacky Chan ini.

Pernah mengukir prestasi lewat ajang eksibisi Pencak Silat di Inggris dan Rusia, membuat Iko sangat gigih mempromosikan olahraga kebanggaannya tersebut lewat film ini. “Silat kan salah satu tradisi kita. Mudah-mudahan film ini bisa membuat orang lebih tertarik dengan pencak silat, kalau bukan kita yang mengangkat tradisi, siapa lagi?” papar cowo yang hobi sepakbola ini. (Ind)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JAHANAM